Aku tahu sebenarnya itu bukan aku, semuanya telah rusak begitu aku masuk menjadi bagian dari kalian. Yaa, merasa bersalah yang selalu menekan tak bisa menyurutkan rasaku sendiri. Ini sulit! Jangan permainkan ini karena ini tak seru untuk dipermainkan.
Jangan menganggap bahwa aku hanya lewat dan semuanya akan kembali seperti semula, seperti sedia kala , jauuh sebelum aku hadir dan merusak semuanya. Kalian memang akan menjadi satu setelah aku pergi dan tak kembali. Sebenarnya aku ikhlaskan perasaanku terluka kembali, aku relakan semuanya menghitam kembali.
Kamu dan kamu memang takbisa dipisahkan. Kenyataannya malah terbalik dan jauh sekali dengan kenyataan yang kualami.
Kamu tau? aku sudah tau semuanya. titik-titik pendukung sudah mulai berjamur dan menggerogoti kepercayaanku, dan sekarang kau mau apa? aku tak mungkin membiarkan ini semua , salah satu harus ada yang sakit!
Dia atau aku? jelas aku akan memilih mundur ketimbang bersaing dengan Ia yang jelas-jelas sudah mencurimu jauh sebelum aku denganmu.
Aku tak menyalahkan siapapun, yang kusesali adalah ketika aku mengambil jalanku dan harus memutar balik arah yang telah kuyakini kepastiannya.
Ah, harusnya memang aku melepas. Setidaknya aku melepas rasa sakit sebelum benar-benar menyakitiku.
Bagus! waktu terus berlalu dan selama terbuangnya detik, disanalah sesuatu menakjubkan akan terjadi. Dimana aku akan berjalan kedepan tanpa menoreh sedikitpun sakit yang kulalui saat ini, yang akan menjadi masa lalu.
Sesuatu yang terpaksa memang tak baik, tapi tak semua yang terpaksa itu tak baik. Bisa jadi saat ini aku berada pada kategori "Terpaksa dan Baik" :)
Ketika kamu menaruh harapan pada seseorang, jangan terlalu dalam. Berharaplah pada keyakinan dirimu sendiri. Kamulah yang merubah segalanya dengan se-izin-Nya :)
Jangan menganggap bahwa aku hanya lewat dan semuanya akan kembali seperti semula, seperti sedia kala , jauuh sebelum aku hadir dan merusak semuanya. Kalian memang akan menjadi satu setelah aku pergi dan tak kembali. Sebenarnya aku ikhlaskan perasaanku terluka kembali, aku relakan semuanya menghitam kembali.
Kamu dan kamu memang takbisa dipisahkan. Kenyataannya malah terbalik dan jauh sekali dengan kenyataan yang kualami.
Kamu tau? aku sudah tau semuanya. titik-titik pendukung sudah mulai berjamur dan menggerogoti kepercayaanku, dan sekarang kau mau apa? aku tak mungkin membiarkan ini semua , salah satu harus ada yang sakit!
Dia atau aku? jelas aku akan memilih mundur ketimbang bersaing dengan Ia yang jelas-jelas sudah mencurimu jauh sebelum aku denganmu.
Aku tak menyalahkan siapapun, yang kusesali adalah ketika aku mengambil jalanku dan harus memutar balik arah yang telah kuyakini kepastiannya.
Ah, harusnya memang aku melepas. Setidaknya aku melepas rasa sakit sebelum benar-benar menyakitiku.
Bagus! waktu terus berlalu dan selama terbuangnya detik, disanalah sesuatu menakjubkan akan terjadi. Dimana aku akan berjalan kedepan tanpa menoreh sedikitpun sakit yang kulalui saat ini, yang akan menjadi masa lalu.
Sesuatu yang terpaksa memang tak baik, tapi tak semua yang terpaksa itu tak baik. Bisa jadi saat ini aku berada pada kategori "Terpaksa dan Baik" :)
Ketika kamu menaruh harapan pada seseorang, jangan terlalu dalam. Berharaplah pada keyakinan dirimu sendiri. Kamulah yang merubah segalanya dengan se-izin-Nya :)
Komentar
Posting Komentar