Langsung ke konten utama

Pernafasan, Reaksi Syaraf dan Bintik Buta (Makalah)



Praktekum ke-1
I.         KECEPATAN PERNAPASAN

II.        LANDASAN TEORI
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). Lihat skema udara pernapasan berikut ini.
Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc.
Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan.
Volume udara pernapasan dapat diukur dengan suatu alat yang disebut spirometer.
Sistem respirasi bersama dengan sistem sirkulasi merupakan alat pertukaran gas utama antara tubuh dengan lingkunganya serta transport dari dan menuju sel-sel. Secara anatomi sistem ini dapat dibagi menurut letaknya, yaitu bagian atas (diatas larynk) dan bagian bawah (larynk ke bawah), sedangkan secara fisiologis dapat dibagi menjadi divisi konduksi dan dan divisi respirasi.
Mekanisme bernafas dibagi menjadi dua yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inpirasi terjadi bila diafragma dan otot interkostal berkontraksi yang meningkatkan ukuran dada. Ketika tekanan intrapulmonary turun udara masuk ke paru-paru sampai tekaakn intrapulmonary dan tekanan atmosfer sama. Ekspirasi lebih bersifat pasif, terjadi begitu otot-otot inspitasi relaksasi dan paru-paru kembali ke semula. Bila tekanan intrapulmonary mlebihi tekanan amosfir, udara keluar dari paru-paru
Ada empat jenis volume respirasi dan empat jenis kapasitas respirasi. Volume respirasi antara lain :volume tidal, yaitu volume udara pada inhalasi dan ekshalasi normal. Volume Inspirasi cadangan yaitu volume udara yang dapat diinhalasi lagi setelah inhalasi volume tidal normal. Volume ekspirasi cadangan yaitu volume udara yang diekshalasikan lagi setelah ekshalasi volume tidal normal. Sedangkan kapasitas paru-paru antara lain :kapasitas total paru-paru yaitu jumlah maksimal udara yang dikandung paru-paru setelah melakukan inspirasi maksimal. Kapasitas vital yaitu jumlah maksimal udara yang dapat diekspirasikan setelah inspirasi maksimal. Kapasitas inspirasi yaitu kandungan udara maksimal yang dapat di inspirasi setelah ekspirasi normal. Kapasitas residu fungsional yaitu volume udara yang tertinggal dalam paru-paru setelah ekspirasi volume tidal normal.
Definisi Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.

2. Jenis kelamin
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan.

3. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.


4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

III.       TUJUAN
Mengertahui pengaruh aktivitas tubuh terhadap kecepatan bernapas

IV.      BAHAN-BAHAN
  1. Stopwatch
  2. Probandus (Orang Uji)

V.        CARA KERJA
  1. Usahakan tubuhmu dalam kondisi santai (rileks). Dengan menggunakan stopwatch, hitunglah berapa banyak kamu menarik napas selama satu menit dan catat hasilnya.
  2. Kemudian cobalah kamu berlari-lari kecil selama lima menit dan catat hasilnya.
  3. Selanjutnya aturlah pernapasanmu dan usahakan tubuhmu kembali rileks seperti sebelum melakukan kegiatan.
  4. Setelah yakin tubuhmu dalam kondisi rileks, lakukanlah kegiatan turun tangga selama lebih kurang tiga menit. Kemudian, hitung dan catat hasilnya.
  5. Untuk memperoleh data yang lebih akurat, sebaiknya perhitungan beberapa kali kamu menarik napas (selama satu menit) dilakukan hingga tiga kali dan diambil rata-ratanya.
  6. Bandingkanlah data yang kamu peroleh dengan data temanmu.

Pertanyaan :
  1. Apakah hasil yang kamu peroleh sama dengan temanmu?
  2. Jika volume udara pernapasan yang normal tanpa olahraga adalah 500 ml, coba kamu hitung dan bandingkan kapasitas vital dan kapasitas totas pernapasan orang yang berolahraga dan tidak berolahraga!

VI.       HASIL PENGAMATAN
Nama                : Putri Ayustiarani Sausan
Kelas                         : 11 IPA 1
Jenis Kelamin     : Perempuan
Usia                   : 16 Tahun
Jawaban
a)   Posisi duduk   : 22 kali tarikan nafas
b)   Posisi setelah berlari selama 5 menit : 50 kali tarikan nafas
c)   Posisi setelah naik-turun tangga selama 3 menit : 34 kali tarikan nafas
v       Pernapasan rata-rata : 22 + 50 + 34 = 35,3 kali
3
1.  Hasilnya berbeda.
2.  Hasil antara saya dan teman saya





















First Practicum
I.         SPEED OF RESPIRATORY


II.        BASIS THEORY
Under normal circumstances, the volume of air a person's lungs reaches 4500 cc. The air is known as the total capacity of the human respiratory air.
However, the vital capacity of air used in the process of breathing reached 3500 cc, 1000 cc which is the remainder of the air that can’t be used but always filling the lungs as a residue or residual air. Vital capacity is the maximum amount of air that a person can be issued after filling his lungs to the maximum.
In normal circumstances, activities and inspiration ekpirasi or inhale and exhale in breathing only using about 500 cc volume of air breathing (tidal capacity = ± 500 cc). Tidal capacity is the amount of air in and out of the lungs in normal breathing. In exceptional circumstances, inspiration and expiration in use about 1500 cc of air breathing (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc). See the following scheme breathing air.

Thus, the air used in the process of breathing has a volume of between 500 cc to about 3500 cc.
Of 500 cc of air inspiration / expiration usual, only about 350 cc of air that reaches the alveoli, while the remaining filling the respiratory tract.
Breathing air volume can be measured with a device called a spirometer.
Respiratory system along with the circulatory system is the main tool of gas exchange between the body with their environment as well as transport to and from the cells. In the anatomy of this system can be divided according to its location, the upper part (above larng) and the bottom (larynx down), while physiologically can be divided into divisions and divisions conduction and respiration.
Breathing mechanism is divided into two: inspiration and expiration. Inspiration occurs when the diaphragm and intercostal muscles contract that increases breast size. When intrapulmonary pressure air down into the lungs until the intrapulmonary and atmospheric pressure a like. More passive expiration, going so inspitasi muscles relaxation and the lungs back to the original. When the pressure exceeds the pressure intrapulmonary Atmosphere, air out of the lungs
There are four types of respiration and the volume of four types of respiratory capacity. Respiration volume include: tidal volume, ie the volume of air at normal inhalation and exhalation. Inspiration reserve volume is the volume of air that can be inhaled after a normal tidal volume inhalation. Expiratory reserve volume is the volume of air that diekshalasikan again after a normal tidal volume exhalation. While lung capacity include: total lung capacity is the maximum amount of air contained in the lungs after a maximal inspiration. Vital capacity is the maximum amount of air that can expiration after maximal inspiration. Capacity that is inspiring to the maximum air content in inspiration after normal expiration. Functional residual capacity is the volume of air remaining in the lungs after normal expiratory tidal volume.
Definition of respiratory frequency
Respiratory rate is the intensity of inserting or removing air per minute, from inside to outside the body or from outside to inside the body. In general, the intensity of respiration in humans ranges between 16-18 times.

Some of the factors that affect the speed of the respiratory frequency is:
1. age
Toddlers have a faster respiratory rate than seniors. The older, respiratory intensity will decrease.


2. sex
Men had a respiratory rate faster than women.

3. body temperature
The higher body temperature (fever), the respiratory rate will be faster.

4. body position
Increased respiratory rate while walking or running over a stop. Respiratory rate faster than the standing posture. Respiratory frequency terlentar sleep position faster than the prone position.

5. activity
The higher the activity, the respiratory rate will be faster.

III.       DESTINATION
Determine the effect on the speed of the body's breathing activity

IV.       INGREDIENTS
  1. Stopwatch
  2. Probandus (The Test)
V.               OBSERVATIONS WAY
1.  Keep your body in a relaxed state (relaxed). By using a stopwatch and count how many you draw breath for a minute and record the result.
2.  Then you try to jog for five minutes and record the result.
3.  Further adjust your breathing and try to relax your body back like before doing the activity.
4.  After making sure your body in a relaxed state, do activities and down stairs for about three minutes. Then, count and record the result.
5.  To obtain more accurate data, calculation should you inhale several times (for one minute) performed up to three times and take the average.
6.   Compare the data with the data you have received your friend.



















Praktikum ke-2
I.         REAKSI SARAF

II.        LANDASAN TEORI
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja, dan pusat pengendali tanggapan.
a) Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b) Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
c) Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh.
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia  adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris: polyunsaturated fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membran sel neuron. PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotriena.
           
III.        TUJUAN
“Mengukur dan membandingkan kecepatan rekasi tubuh terhadap perintah”

IV.       ALAT DAN BAHAN
  1. Penggaris
  2. Penutup mata
  3. Dua orang probandus
V.        CARA KERJA
Prosedur :
  1. Orang pertama (A) menahan penggaris pada posisi ujungnya, sedangkan B menempatkan jempol dan jari telunjuk hendak menjepit sekitar 2,5 cm dibawah ujung penggaris.
  2. Saat orang A melepaskan penggaris, orang B berusaha menjepitnya.
  3. Amatilah pada angka berapa jepitan tangan B berada. Catatlah hasilnya dan ulangi selama 5 kali.
  4. Ulangi kegiatan diatas, tetapi orang yang menangkap penggaris menggunakan penutup mata. Pada saat orang A melepaskan penggaris dan mengatakan ‘sekarang’ (atau dengan hitungan 1,2,3), orang B segera menangkap penggaris tersebut.
  5. Lakukanlah kegiatan ini sebanyak 5 kali secara bergantian.
  6. Masukkan semua hasil percobaan tersebut seperti dalam tabel.
Pertanyaan :
1)  Apakah yang dapat kamu simpulkan dari eksperimen tersebut?
2)  Apakah ada hubungan antara eksperimen tersebut dengan jarak aman kendaraan dijalan? Jelaskan jawabanmu!
3)  Apakah perbedaan percobaan dengan menggunakan penutup mata?

VI.        HASIL PENGAMATAN
Probandus
1
2
3
4
5
Rata-rata
Putri (Tanpa penutup mata)
15
10
11
10
7
8,4
Maya (Tanpa penutup mata)
15
16
10
13
12
13
Putri (Dengan penutup mata)
2
21
22
16
1
12,4
Maya (Dengan penutup mata)
23
5,5
26,5
21
15
18,2

Jawaban :
1)  Kemampuan untuk meres[on atau gerak reflex seseorang dipengaruhi oleh otak kecil, dan berdasarkan data pada tabel hasil pengamtan diatasm Putri memiliki gerak reflex yang lebih cepat (dengan penutup mata) yakni 12,4 jika dibandingkan maya (dengan mata ditutup) yakni 18,2
2)  Eksperimen ini ada hubungannya dengan jarak aman kendaraan karena, Jika memiliki gerak refleks yang lebih cepat dapat mencegah kecelakaan. Saat ada kendaraan yang berhenti secara mendadak, kita dapat dengan cepat memberhentikan kendaraan kita sebelum menabrak atau menghindar dengan cara membelokkannya.
3)  Nilai cm penggaris yang ditangkap tanpa penutup mata lebih kecil dibandingkan dengan jarak menangkap penggaris dengan penutu mata.













Practicum 2nd
I.         NERVES REACTION

II.        BASIC THEORY
Nervous system as a whole activity coordination or regulatory body has three main functions, namely as a communication tool, controlling or regulating labor, and response control center.

a)   Nerve as a means of communication between the body and the world outside the body. This is done by sensing devices which include the eyes, nose, ears, tongue, and skin. Because there are senses, we can easily determine the changes that occur outside of our bodies.
b)   Nerve as a controller or regulator of the body's organs work so that work can be matched according to their respective functions.
c)   As a nerve center controlling the body's response or reaction to changes in the surrounding circumstances. because the nerves controlling the organs work neural networks present in all organs.

Brain (English: encephalon) is a central nervous system (English: central nervous system, CNS) in vertebrates and many other invertebrates.
The human brain is the central structure of the arrangement which has a volume of about 1.350cc and consists of 100 million nerve cells or neurons. Brain organize and coordinated most, movement, behavior and homeostatic body functions such as heart rate, blood pressure, body fluid balance and body temperature. The human brain is responsible for setting the whole body and the human mind.
Therefore there is a strong link between the brain and the mind. Nerve cells inside the brain and is believed to affect human cognition. Knowledge about the brain affect the development of cognitive psychology. The brain is also responsible for functions such as recognition, emotion. memory, motor learning and all other forms of learning.
The brain is made up of two types of cells: neurons and glia. Glia serve to support and protect the neurons, whereas neurons carry information in the form of electrical pulses known as action potentials. They communicate with other neurons and throughout the body by sending a variety of chemicals called neurotransmitters. These neurotransmitters are sent on a gap known as a synapse. Invertebrates such as insects may have millions of neurons in the brain, large vertebrates may have up to a hundred billion neurons.
Brain neurons containing two types of fatty acids PUFA (English: polyunsaturated fatty acids), namely arachidonic acid (AA) and docosahexaenoic acid (DHA) which is located at the position of the SN2 fosfogliserida molecules in the cell membrane of neurons. PUFAs can be irrespective of fosfogliserida by stimulation of phospholipase PLA-2. AA molecules were released to be processed by the enzyme cyclo oxygenase to prostaglandins and tromboksana, or processed by the enzyme 5-lipo oxygenase be lipoksin. Both AA and DHA can be processed by lipo oxygenase enzyme to form hydroxy derivatives and leukotriena.

III.        PURPOSE
Measuring and comparing the speed of the body's reaction to commands

IV.       TOOLS AND MATERIALS
1.  ruler
2.  blinkers
3.  Two people probandus




V.         HOW TO WORK
Procedure:
  1. The first (A) hold a ruler at the end position, while B puts thumb and index finger about to clamp about 2.5 cm below the tip of the ruler.
  2. When the A release liner, the B trying pinned.
  3. Observe how the numbers are grappling arm B. Record results and repeat for 5 times.
  4. Repeat the above activities, but the people who catch a ruler using a blindfold. A release at the time of the ruler and say 'now' (or to count 1,2,3), the B immediately catch the ruler.
  5. Do this activity as much as 5 times alternately.
  6. Put all these experimental results as in the table.

Question:
  1. What can you conclude from these experiments?
  2. Is there a relationship between the experiment with the safe distance of the vehicle in the driveway? Explain your answer!
  3. What is the difference experiment using an eye patch?




Table of Number read on Ruler (in cm)
Probandus
1
2
3
4
5
Average
Putri (without aye cover)
15
10
11
10
7
8,4
Maya (without aye cover)
15
16
10
13
12
13
Putri (with eye cover)
2
21
22
16
1
12,4
Maya (with eye cover)
23
5,5
26,5
21
15
18,2

Answer :
1)   Ability to meres [on or reflex motion is influenced by the cerebellum, and based on the data in the results table Pengamtan diatasm Princess has faster reflex motion (with eye patch) that is 12.4 compared to virtual (with eyes closed) at about 18 , 2
2)  This experiment has to do with the safe distance of the vehicle because, If you have a faster reflex to prevent accidents. When a vehicle stops suddenly, we can quickly dismiss our vehicles before crashing into a way to deflect or dodge.
3)  The value of cm ruler who was arrested without blinkers smaller than the distance ruler by Desse eye catching.








Praktikum ke-3
I.         TITIK BUTA
II.        LANDASAN TEORI
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis  ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina
Titik buta dalam berkendara adalah bagian dari sekeliling kita yang tidak bisa kelihatan pada saat mengemudikan kendaraan, karena beberapa alasan seperti jangkauan pandangan yang terbatas cermin[1], terhalang oleh muatan yang dibawa. Titik buta mobil penumpang adalah di sebelah kiri dan kanan pengemudi seperti ditunjukkan dalam gambar. Untuk kendaraan box, truk dan truk peti kemas, pandangan melalui cermin tengah tidak ada jadi mereka tergantung kepada cermin pintu. Kendaraan yang tinggi seperti bus, truk tidak bisa melihat di sekitar mereka yang rendah.
Letak titik buta
Letak titik buta tergantung kepada jenis kendaraan yang digunakan. Titik buta mobil penumpang adalah di sebelah kiri dan kanan pengemudi seperti ditunjukkan dalam gambar. Untuk kendaraan box, pandangan melalui cermin tengah tidak ada jadi mereka tergantung kepada cermin pintu. Kendaraan yang tinggi tidak bisa melihat di sekitar mereka yang rendah.
Titik buta truk trailer
Truk dengan kereta gandengan dan truk dengan kereta tempelan juga mempunyai kelemahan dalam melihat kaca sepion terutama pada saat membelok, yang mengaikibatkan dia tidak bisa melihat apa yang terjadi di belakangnya, selain itu kendaraan lain juga bisa berjalan terlalu dekat di belakang truk trailer untuk berlindung dari terpaan angin, dan hal ini sangat berbahaya sebab kendaraan yang di belakang tidak mengetahui kalau tiba-tiba truk trailer yang di depan mengerem kendaraannya. Sangatlah penting agar pengemudi trailer mengetahui anda berada di belakang.

VII.     TUJUAN
“Untuk mengetahui Jarak titik buta”

VIII.    ALAT DAN BAHAN
1.  Kertas manila berukuran 10 x 5
2.  Penggaris
3.  Spidol
4.  CARA KERJA
Prosedur :
1.  Buatlah tanda (x) dan tanda (   ) pada kertas manila dengan jarak 6 cm seperti pada contoh berikut :
X                                                                                                                              6 cm
2.  Peganglah kertas tersebut dengan tangan kanan dan luruskan tangan ke depan.
3.  Tutuplah mata kiri dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (x).
4.  Tariklah tangan kanan secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat ke wajah. Perhatikan kedua tanda tersebut.
5.  Tariklah lebi dekat lagi hingga bulatan tersebut tidak tampak pada jarak tertentu.
6.  Ukurlah jarak antara titik pandangan mata dengan perangkat percobaan.
7.  Ulangilah percobaan tersebut dengan menggunakan mata kirimu yang berkonsentrasi memperhatikan tanda bulatan.

Pertanyaan :
1)  Mengapa salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan?
2)  Pada jarak berapa tanda tersebut hilang dari pandangan?
3)  Apakah perbedaan pengamatan dengan menggunakan mata kiri dan mata kanan ?
4)  Apakah jarak tersebut sama untuk setiap orang?

Jawaban :
1)  Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina.
2)  Pada jarak tertentu, berbeda-beda setiap orangnya.
3)  Sebenarnya menggunakan mata kanan ataupun kiri itu sama saja kekuatannya. Jarak titi buta yang kita dapat hampir selalu sama.
4)  Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.









Third Practicum
I.   BLIND SPOTS
II. THEORY
     Objects are exposed to light will refract light through the cornea and forwarded to aqeus humor, pupil, lens of the eye, vitreous humor, and retina. Light entering the retina yellow spots will be part of the rod cells and cone. Cone photoreceptor cells as sensitive to light and turn it into a catch excitatory impulses are delivered to the optic nerve to the back of the brain (occipital lobe). The occipital lobe occurs in the form of associations impression of looking at things
Refraction of light from an object if the object will cast a shadow that falls on the light yellow spots on the retina, because the light that falls on this section of the stem cells and cones are forwarded to the optic nerve and optic nerve passes into the brain resulting in the impression of view . In contrast, the shadow of an object will not be visible, if the refraction of light from an object that crashed at the blind spot on the retina
     Blind spot in driving is part of our surroundings that can not be visible at the time of driving the vehicle, due to several reasons such as the limited range of view mirrors [1], was blocked by the cargo carried. Passenger car is a blind spot on the left and right of the driver as shown in the picture. Boxes for vehicles, trucks and container trucks, the view through the middle of the mirror there so they hung the mirror door. High vehicles such as buses, trucks could not see around them is low. Location of the blind spot
Location of the blind spot depends on the type of vehicle used. Passenger car is a blind spot on the left and right of the driver as shown in the picture. For vehicles box, the view through the middle mirror no mirrors so they depend on the door. High vehicle can not see around them is low.
Trailer truck blind spots Truck with trailer and truck to rail patch also has a weakness in the glass look sepion especially when turning, which mengaikibatkan he could not see what was happening behind him, but it could also run another vehicle too closely behind a truck trailer to shelter from exposure wind, and it is very dangerous because the vehicle behind does not know if the truck suddenly braked trailer in front of his vehicle. It is important that you know the driver of the trailer behind.
III.            PURPOSE
"To know the Distance blind spot"


IV.            TOOLS AND MATERIALS

1.  Manila paper measuring 10 x 5
2.  Ruler
3.  Markers





V.             HOW TO WORK
procedure:
  1. Make a mark (x) and mark (  ) on manila paper with a distance of 6 cm as in the following example:
X                                                                                                                              6 cm
  1. Hold the paper with the right hand and straighten your arms forward.
  2. Close your left eye with his left hand and right eye focus on the sign (x).
  3. Gently pull your right hand so that the trial closer to the face. Note both of these markers.
  4. Lebi pull close again until the circle is not visible at some distance.
  5. Measure the distance between the eyes with the point of view of the trials.
  6. Repeat the experiment with the left eye circles mark the concentrated attention.

Question:
1)  Why is one of the signs to be out of sight?
2)  At what distance the signs disappear from view?
3)  What is the difference observations using the left eye and right eye?
4)  Is the distance the same for everyone?
Answer
1)  Shadow of an object is not visible at a certain distance, because of the refraction of light from an object that crashed at the blind spot on the retina. The shadow will appear if the refraction of light from an object that crashed at the yellow spots on the retina. Clarity in the eyes of the people who see things with each other is definitely different. If the average of the small frequency clarity in the eye to see objects is still good and if the average of the frequency of the clarity of the eye to see objects less well.
2)  At a certain distance, each person different.
3)  Actually use the right or left eye is the same strength. Distance titi blind that we can almost always the same.
4)      The image of an object is not visible at a certain distance, because of the refraction of light from an object that falls on the blind spot on the retina. The shadow will appear if the refraction of light from an object that crashed at the yellow spots on the retina. Clarity in the eyes of the people who see things with each other is definitely different. If the average of the small frequency clarity in the eye to see objects is still good and if the average of the frequency of the clarity of the eye to see objects less well.














KESIMPULAN

Materi 1 Kecepatan Pernapasan
        Ada empat jenis volume respirasi dan empat jenis kapasitas respirasi. Volume respirasi antara lain :volume tidal, yaitu volume udara pada inhalasi dan ekshalasi normal. Volume Inspirasi cadangan yaitu volume udara yang dapat diinhalasi lagi setelah inhalasi volume tidal normal. Volume ekspirasi cadangan yaitu volume udara yang diekshalasikan lagi setelah ekshalasi volume tidal normal.

Materi 2 Reaksi Saraf
        Otak manusia  adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran.

Materi 3 Bintik Buta
  Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina

CONCLUSION
1 material Respiratory Speed
There are four types of respiration and the volume of four types of respiratory capacity. Respiration volume include: tidal volume, ie the volume of air at normal inhalation and exhalation. Inspiration reserve volume is the volume of air that can be inhaled after a normal tidal volume inhalation. Expiratory reserve volume is the volume of air that diekshalasikan again after a normal tidal volume exhalation.

2 Reactions material Nerves
The human brain is the central structure of the arrangement which has a volume of about 1.350cc and consists of 100 million nerve cells or neurons. Brain organize and coordinated most, movement, behavior and homeostatic body functions such as heart rate, blood pressure, body fluid balance and body temperature. The human brain is responsible for setting the whole body and the human mind. Therefore there is a strong link between the brain and the mind.

3 Materials Blind Spot
   Refraction of light from an object if the object will cast a shadow that falls on the light yellow spots on the retina, because the light that falls on this section of the stem cells and cones are forwarded to the optic nerve and optic nerve passes into the brain resulting in the impression of view . In contrast, the shadow of an object will not be visible, if the refraction of light from an object that crashed at the blind spot on the retina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotu Ala Kita III

Semua berubah sejak kita ketinggalan kereta pulang hiyaaaattt 15.35 kita menuju stasiun Kota. liat jadwal . ada kereta ke walantaka yang datangnya jam 15.55 tapi dari stasiun angke. 20 Menit meen ? gimana caranya nyampe Stasiun Muara  Angke sebelum kereta berangkat. Pusing, Mual, Emosi arh numpuk diubun-ubun Rangga pemimpin perjalanan, cuma dia harapan kami satu-satunya. Sudah banyak asam-garam yang dihabiskan dengan membolang ke kota orang. Rangga, bantu kami! Dengan sigap Ia menghampiri Abang Bajaj yang lagi ngelamun mikirin anak-bininya *oke ini asumsi gue aja*. Ngga enaknya kita ngebuyarin kamunannya. Dialog yang gue inget antara Rangga dan Abang Bajaj yang sayang anak dan istri. "Bang ke angke berapa?" " Ngejar kereta ya?" "Iya bang, berape?" "Kalau untuk yang buru-buru satu orang 10rebu aje cah" "Wih bang mahal gila. jangan gitulah goceng bang yak" "Yaa jgn gitu juga lah. udah deal 7500!" *tujuh rebu maratus?...

Cerpen nopi belum kelar!

“Ka Raka!” teriak putri yang biasa di panggil uty menyapa kaka kelas yang terkenal punya tatapan setajam elang.Tapi tatapan nya bisa langsung berubah teduh setiap melihat adek kelasnya yang selalu ceria di setiap harinya.Pandangannya selalu berubah iba setiap melihat raut wajah memelas uty.   Entah kenapa?perasaan itu selalu ada dan hinggap di hati Raka setiap bersama dengan Uty.Padahal di kelasnya saja dia di kenal dingin dengan makhluk bernama hawa itu.Banyak yang menganggap hubungan mereka lebih dari sekedar pertemanan tapi baik Raka maupun Uty menganggap itu hanya sebuah angin lalu. Kini Raka kelas 11 ips 3 dan Uty 10-8 mereka bersekolah di sekolah yang cukup ternama di bernama SMA N 1 TERATAI JAKARTA.Oh ya Raka punya banyak fans juga dan mereka yang menyukai Raka menyebut diri mereka sebagai Raka lovers. Tapi gak semua kan menyukai raka ada aja sekumpulan cewek-cewek yang merasa sakit hati atau merasa terabaikan setiap berhadapan dengan Raka.mereka menyebut diri mere...