Layaknya dedaunan yang rapuh berjatuhan ditanah,
aku tak bisa lagi melihatnya hijau,
aku tak bisa lagi memandangnya yang sedang bertengger diatas dahan dengan ringannya. Seperti rasa yang tak pernah bisa tercerna,
seperti sebuah hasrat yang enggan menumpahkan kemarahannya.
Aku bagaikan bintang tanpa cahaya,
bintang lain mencuri itu dariku.
Demi seonggok benda langit lain yang lebih indah,
akhirnya sahabat setahun lalu pergi begitu saja meninggalkanku yang berbalut tanpa kegemilangan.
Bisa bayangkan sendiri pedihnya memiliki rasa yang tak dianggap,
Yaa akulah dia. Dia yang dicampakkan,
Dia yang selalu mengorbankan apapun demi oranglain,
Dia yang selalu tak bisa memahamimu seperti bintang lain itu.
Dia yang takpernah bisa dan takkan pernah bisa mendapatkan apa yang bisa dia dapatkan.
Aku hanya memikirkan diriku sendiri, tidak sepertimu yang memikirkan kebahagiaan bintang lain itu.
Aku tak cukup mengerti dengan saling berbagi dan memberi kasih,
karna kau tidak pernah memperlakukanku dengan istimewa seperti pada bintang lain itu.
Kini daun yang jatuh itu sama halnya dengan bintang yang dicampakkan.
Tak ada lagi yang akan memandangnya.
Untuk bintang lain itu, kau boleh pergi sesukamu. Pegilah , aku takkan mencarimu.
apa boleh aku mencari benda langit sepertimu ? yang tentunya lebih bisa menghargai dan memperlakukanmu lebih dari kebusukan ini? Oh terimakasih.
Sungguh, Terimakasih banyak!
aku tak bisa lagi melihatnya hijau,
aku tak bisa lagi memandangnya yang sedang bertengger diatas dahan dengan ringannya. Seperti rasa yang tak pernah bisa tercerna,
seperti sebuah hasrat yang enggan menumpahkan kemarahannya.
Aku bagaikan bintang tanpa cahaya,
bintang lain mencuri itu dariku.
Demi seonggok benda langit lain yang lebih indah,
akhirnya sahabat setahun lalu pergi begitu saja meninggalkanku yang berbalut tanpa kegemilangan.
Bisa bayangkan sendiri pedihnya memiliki rasa yang tak dianggap,
Yaa akulah dia. Dia yang dicampakkan,
Dia yang selalu mengorbankan apapun demi oranglain,
Dia yang selalu tak bisa memahamimu seperti bintang lain itu.
Dia yang takpernah bisa dan takkan pernah bisa mendapatkan apa yang bisa dia dapatkan.
Aku hanya memikirkan diriku sendiri, tidak sepertimu yang memikirkan kebahagiaan bintang lain itu.
Aku tak cukup mengerti dengan saling berbagi dan memberi kasih,
karna kau tidak pernah memperlakukanku dengan istimewa seperti pada bintang lain itu.
Kini daun yang jatuh itu sama halnya dengan bintang yang dicampakkan.
Tak ada lagi yang akan memandangnya.
Untuk bintang lain itu, kau boleh pergi sesukamu. Pegilah , aku takkan mencarimu.
apa boleh aku mencari benda langit sepertimu ? yang tentunya lebih bisa menghargai dan memperlakukanmu lebih dari kebusukan ini? Oh terimakasih.
Sungguh, Terimakasih banyak!
Komentar
Posting Komentar