Assalamualaikum,
akhirnya aku bisa kembali memposting ceritaku kembali. Blog malam
takbir sekarang, ini bisa entri kembali.
Tulisanku ini semacam stimulan
dan vitamin terhadap daya tahan fikiranku, ketika aku ingin mecurahkan lewat
tulisan ya beginilah hasilnya.. Aku tahu, sebaik-baiknya tempat bercurah adalah
Allah SWT, namun ini bukan tentang aku mengesampingkan Allah, tapi tentang arti
berbagi dan menumpahkan kesesakkan ini kedalam sebuah postingan.
Meski hati berkeinginan
lain, aku takmau menjadikan keterbatasanku sebagai penghalang. Aku tak bisa
menjadikan apa yang aku khawatirkan itu sebagai tombak dari puing-puing usahaku
yang telah kubangun selama ini. Bahkan tak seorangpun yang bisa mengugurkannya,
terkecuali restu orangtuaku.
![]() |
RAIH IMPIANMU, SABAR DENGAN PROSES! |
Aku sudah tenang dan
bangga, mereka selalu mensuport-ku dalam hal ini, meski sebelum-sebelumnya aku
selalu tak bisa mengapresiasikan apa yang kuinginkan dan yang kubisa. Allah
sudah menakdirkan jalanku seperti ini, selagi Allah masih memberiku peluang dan
memberikan jalan yang dikirmkan ke orangtuaku, aku akan selalu mengenggam
kesempatan yang telah diberikan-Nya padaku. Papa dan Ibu kini selalu ada disampingku,
mendoakanku, menyemangatiku, membantuku dan melindungiku. Yang dahulunya aku
selalu melihat sisi lain keinginan orangtuaku yang tak pernah sejalan denganku,
kini aku mengerti apa itu artinya restu
orangtua yang begitu penting untuk seorang anak.
Sudah selangkah dari
garis start, maka pilihanku hanya 2 . melanjutkan sampai finish dan tak menjadi
pecundang atau aku menarik badanku kebelakang garis start dan menjadi pecundang
kuadrat. Aku tak mungkin memilih pilihan yang kedua, meski pilihan pertama akan
terasa sulit, akan kuusahakan demi kebanggaan dan kecintaan orangtuaku pada
anaknya, aku.
Aku takbisa lagi
berleha-leha seperti selama masa pontang-panting mencari kesempatan dan peluang.
Tak bisa lagi menganggap remeh dunia baruku seperti yang sudah kulakukan
sebelum aku menapakai masa pendewasaan. aku
belum begiu dewasa, kurasa. Hanya saja aku akan terus berusaha bagaimana orang
dewasa yang bijaksana berfikir dan bertindak. Selalu ada konsekuensi dari
sebuah keputusam, namun takkan ada perubahan bila kita tak mencoba. Sebuah
tradisi yang kupegang erat, berpikir 1001kali untuk tidak berhasil.
Kubuang jauh-jauh parasit
yang menggerogoti keyakinanku dan rasa optimisku. Tidakakan pernah ku ijinkan
satupun jamur merugi yang hinggap dikuda-kuda ke-oprimisan-ku. Terimakasih
banyak Yaa Allah, waa syukurillahu atas segala nikmat dan karuniamu, hanya
kepadamu kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon. Aamiin
Komentar
Posting Komentar