Cerita dikemudian hari, ketika aku menjadi terapi luka hati yang tersayat perihnya kasih yang tak terucap. Mulut. Satu organ yang sangat sulit diajak untuk diajak jujur, terutama bicara soal perasaan. Gue engga maksud apa-apa, ngga maksud sok puitis atau apalah apalah itu. rasanya cuma kata-kata itu yang tersirat diotak imut gue ketika ada hasrat ngepost sesuatu ke blog gue ini. Oke tjoy (n: coy), gue disini cuma mau ngelurusin apa yang sebenernya yang terjadi sama gue. akhir akhir ini gue dilanda melaw tjoy, saking parahnya gue kalau mau defec ke kamar mandi (Lah emang kemana ti?-_-) perasaan aneh tiba-tiba aja nyerang gue tanpa alasan yang jelas. wajar kali ya, masih imut umur 17 tahun gini, pasti perasaan labil masih datang dan pergi (eeh udah kaya gebetan). Sorry tjoy, lo jomblo? jangan khawatir, ngga ada yang taken lebih baik dari jomblo :). Lo pernah liat daun berguguran? kaya gitulah bayangan keadaan gue saat ini. Hambur, hambar-hambar pisang (l...
Nasi Kucing